10 hal yang perlu diperhatikan dalam memilih LMS

Memilih LMS (Learning Management System) yang tepat seringkali menjadi kesulitan tersendiri bagi Perusahaan. Hal ini wajar karena Anda memang perlu untuk mempertimbahkan berbagai aspek agar platform yang akan anda gunakan benar-benar dapat dimanfaatkan secara optimal. Apalagi jika Anda tidak memiliki latar belakang dan pengetahuan yang cukup di bidang elearning.

Artikel berikut mencoba untuk memberikan gambaran tentang 10 hal yang perlu Anda perhatikan dalam memilih LMS yang tepat bagi Perusahaan.

Daftar Isi

Memilih LMS yang tepat

Memilih LMS

1. Kegunaan

Hal petama yang perlu anda pertimbangkan adalah masalah usability atau kegunaan. Sejauh mana platform LMS dapat digunakan dengan mudah dan baik. Anda tentu tidak menginginkan sebuat platform yang susah untuk dipelajari dan digunakan.

2. Aksesbilitas

Pastikan bahwa platform LMS yang akan Anda gunakan dapat diakses dengan mudah menggunakan berbagai perangkat. Baik perangkat Desktop / Laptop, Tablet hingga perangkat mobile. Pastikan juga kompatibiltas browser, LMS yang baik akan support diakses melalui berbagai macam browser. Tidak perlu menginstall aplikasi khusus agar penggua LMS tidak direpotkan dengan masalah instalasi aplikasi diperangkat mereka.

3. Support

Memilih penyedia LMS bukanlah seperti beli putus, tapi ini merupakan kerjasama jangka panjang. Keberhasilan hubungan ini akan ditentukan oleh tingkat dukungan dan layanan yang Anda terima dari tim penyedia LMS.

Support dan dukungan teknis sangat diperlukan oleh Anda. Pilih vendor LMS yang dapat memahami kebutuhan Anda. Bagaiman mereka dapat membantu Anda memastikan keberhasilan program training yang Anda lakukan. Support diberikan mulai dari training cara penggunaan, tanya jawab dan troubleshoot jika terjadi masalah.

4. Open-source VS proprietary LMS

Mungkin muncul di benak Anda, mengapa tidak memakai Open source saja. Bukankah di luar sana ada beberapa list LMS yang bersifat open source. Menggunakan LMS open source akan lebih murah, dengan syarat Anda memiliki keahlian internal dan waktu yang cukup untuk mengonfigurasi LMS open source tersebut. JIka tidak, pada akhirnya biayanya dan waktu yang Anda butuhkan bisa lebih mahal.

Anda harus memiliki tim IT yang dapat memasang dan mengkonfigurasi sistem LMS open source tersebut. Jika Anda tidak memiliki tim IT yang cukup, maka lagi-lagi Anda perlu membayar konsultan untuk dapat mengembangkan LMS open source agar sesuai dengan kebutuhan Anda.

Beberapa perusahaan awalnya memilih LMS open source. Namun seiring dengan waktu, mereka menghadapi banyak tantangan yang tidak terduga sebelumnya. Berdasarkan pengalaman kami, LMS open source lebih banyak digunakan di perguruan tinggi untuk keperluan riset dan pendidikan, Perguruan tinggi biasanya memiliki tim dan waktu yang cukup untuk mengembangkan LMS baik dari dosen maupun mahasiswanya. Hal yang sama tidak dimiliki oleh Perusahaan.

5. Fitur

Hal yang tidak kalah penting dalam memilih LMS adalah mengetahui fitur apa saja yang ditawarkan. Teliti dengan baik fitur mana yang memang Anda butuhkan dan tidak Anda butuhkan. Minta vendor Anda untuk menjelaskan secara lengkap fitur-fitur yang didukung oleh platform LMS yang ditawarkan.

6. Pengembangan

Walaupun fitur yang ditawarkan sudah cukup lengkap, terkadang Anda masih membutuhkan fitur yang bersifat custom, sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda. Disinilah pentingnya memilih LMS yang memiliki roadmap dan timeline pengembangan yang jelas. Didukung oleh tim Developer inhouse yang berpengalaman.

7. Kompatibilitas

Penting untuk diperhatikan dalam memilih LMS yang sesuai dengan jenis objek konten yang Anda inginkan untuk digunakan. Jika Anda berencana menggunakan konten dalam bentuk SCORM, pastikan platform LMS Anda kompatibel dengan jenis SCORM yang terbaru sehingga tidak ada isu ketika Anda mengunggah materi SCORM ke dalam LMS.

8. Pelaporan

Pastinya Anda membutuhkan laporan yang jelas terkait kemajuan pembelajaran yang Anda buat di LMS dan tingkat partisipasi para learner. Pastikan pelaporan yang disediakan LMS dapat memenuhi kebutuhan Anda tersebut. Anda perlu mendiskusikan detail model pelaporan dengan pihak penyedia LMS sebelum menjatuhkan pilihan LMS mana yang akan dipakai.

9. Uji Coba

Langkah terakhir yang perlu dilakukan dalam memilih LMS adalah melakukan uji coba atau Free Trial terlebih dahulu. Hal ini diperlukan agara Anda langsung mendapatkan pengalaman yang nyata terkait fitur-fitur dan cara penggunaan LMS secara langsung.

Pastikan Anda dapat melakukan uji coba menggukan user role sebagai trainer dan sebagai learner. Anda dapat sekaligus merasakan bagaimana membuat materi pembelajaran sebagai trainer dan bagaimana mengikuti pembelajaran tersebut sebagai learner.

10. Harga

Tentu saja harga selalu menjadi faktor yang cukup menentukan. Jangan terburu-buru mengambil keputusan sebelum Anda melakukan penelitian yang tepat dan mengevaluasi dari beberapa pilihan yang Ada.

Demikian 10 hal penting yang perlu diperhatikan ketika Anda memilih LMS untuk Perusahaan Anda. Dari poin-poin di atas kami merekomendasikan Anda untuk menggunakan Wizlearn LMS. Wizlearn LMS merupakan platform LMS yang dikembangkan oleh Wizelearn Technologies, sebuah perusahaan eLearing Singapura yang telah diakuisisi oleh V-cube Inc. Sehingga V-cube merupakan pemilik langsung atau product owner dari Wizlearn LMS.

Leave a Reply