Direktorat Jenderal HAM menggelar Pengenalan Prisma 2.0

Direktorat Jenderal HAM menggelar rapat koordinasi bersama Gugus Tugas Nasional Bisnis dan HAM (GTN BHAM) dan pengenalan aplikasi Penilaian Resiko Hak Asasi Manusia 2.0 (PRISMA 2.0). Acara yang diikuti oleh perwakilan dari Raoul Wallenberg Institute (RWI) dan sejumlah pelaku usaha serta para pemangku kepentingan ini digelar di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Direktur Jenderal HAM, Dhahana Putra, hadir langsung menyampaikan sambutan dan pengarahan. Sementra itu, Direktur RWI Kantor Asia Pasifik, Jason Squire menyampaikan sambutan secara online karena tidak bisa hadir secara langsung.

Selepas itu, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi terkait aplikasi PRISMA 2.0 bersama Direktur Kerja sama HAM, Dr. Harniati dan perwakilan dari pelaku usaha. PRISMA adalah Program aplikasi mandiri untuk membantu pelaku usaha menganalisa dugaan risiko pelanggaran HAM yang disebabkan oleh kegiatan bisnis.

Pada acara ini, panitia menjelaskan mengenai apa saja update terbaru yang ada di dalam PRISMA 2.0. Update aplikasi dimaksudkan agar PRISMA dapat menjadi lebih baik, efektif dan user-friendly. Pengembangan PRISMA 2.0 juga dilakukan setelah menjaring berbagai masukan dari para pelaku usaha sebagai user, akademisi, asosiasi, organisasi masyarakat sipil dan pihak lainnya terkait penggunaan aplikasi PRISMA.

Acara Hybrid Pengenalan Prisma ini didukung sepenuhnya oleh V-cube Indonesia sebagai perusahaan terpercaya untuk penyelenggaraan virtual dan hybrid event. V-cube Indonesia telah beberapa kali dipercaya oleh RWI dalam mendukung acara hybrid terkait dengan Hak Asasi Manusia.

Tinggalkan Balasan