Email: vcube_in@vcube.com | Phone: +62 21 2994-1363
Pembahasan lengkap tentang SCORM
Pengertian SCORM
SCORM adalah seperangkat standar teknis untuk produk dan perangkat lunak eLearning. SCORM merupakan standar internasional sehingga formatnya akan dikenali oleh semua jenis Learning Management System (LMS). Standar ini menyediakan metode komunikasi dan model data yang memungkinkan konten eLearning dan LMS dapat bekerja bersama.
Jika Anda masih bingung, maka coba kita ambil contoh DVD. Jika anda membeli sebuah film dalam format DVD, Anda tidak perlu mengkhawatirkan jenis dan merk DVD player yang digunakan untuk memainkan DVD Movie tersebut. Apakah itu merek Toshiba, Sony atau yang lainnya. Hal ini dikarenakan DVD merupakan format standar internasional sehinga format ini dapat dikenali oleh semua DVD Player yang ada di pasaran. Begitupula dengan SCORM.
Di luar sana banyak sekali jenis LMS yang ditawarkan. Mulai dari yang open source seperti Moodle hingga Corporate LMS seperti Wizlearn LMS yang dibangun oleh V-cube. Semuanya LMS harus mampu mengenali dan mendukung format SCORM.
SCORM singkatan dari apa?
SCORM adalah singkatan dari “Sharable Content Object Reference Model”
Sharable Content Object (SCO) dapat diartikan saebagai unit materi pelatihan online yang dapat dibagikan ke seluruh sistem. Mendefinisikan cara membuat objek konten yang dapat dibagikan dan dapat digunakan kembali dalam sistem dan konteks yang berbeda.
Reference Model mencerminkan fakta bahwa SCORM sebenarnya bukanlah standar yang ditulis dari awal. Dengan memperhatikan bahwa industri sudah memiliki banyak standar yang dapat menyelesaikan sebagian masalah. SCORM mereferensikan standar yang ada ini dan memberi tahu pengembang cara menggunakannya bersama dengan benar.
Cara kerja SCORM
Pada dasarnya, SCORM memiliki tiga kompen utama yang saling bekerjasama agar materi elearning dapat tersampaikan melalui LMS.
1. Contect Packaging
Semua materi pembelajaran untuk sebuah course dimasukkan ke dalam paket SCORM yang berisi semua informasi yang dibutuhkan LMS untuk mengimpor dan meluncurkan konten.
SCORM Content Aggregation Model (CAM) menetapkan bahwa konten harus dikemas dalam direktori mandiri atau file ZIP. Pengiriman ini disebut Package Interchange File (PIF). PIF harus selalu berisi file XML bernama imsmanifest.xml (“file manifes”) di root. File manifes berisi semua informasi yang dibutuhkan LMS untuk mengirimkan konten.
Manifes membagi course menjadi satu atau lebih bagian yang disebut SCO. SCO dapat digabungkan menjadi struktur yang mewakili course, yang dikenal sebagai “pohon aktivitas”. Manifes berisi representasi XML dari pohon aktivitas, informasi tentang cara meluncurkan setiap SCO dan metadata (opsional) yang menjelaskan course dan bagian-bagiannya.
2. Run-time communication
Spesifikasi run-time menyatakan bahwa LMS harus meluncurkan konten di peramban web, baik di jendela baru atau di frameset. LMS hanya dapat meluncurkan satu SCO dalam satu waktu. Semua konten harus dapat dikirim ke web dan selalu diluncurkan di peramban web.
Setelah konten diluncurkan, ia menggunakan algoritma yang terdefinisi dengan baik untuk menemukan ECMAScript (JavaScript) API yang disediakan oleh LMS. API ini memiliki fungsi yang memungkinkan pertukaran data dengan LMS.
Model data CMI menyediakan daftar elemen data (kosa kata) yang dapat ditulis dan dibaca dari LMS. Beberapa contoh elemen model data termasuk status SCO (selesai, lulus, gagal, dll), skor yang dicapai pelajar, bookmark untuk melacak lokasi pelajar, dan jumlah total waktu yang dihabiskan pelajar di SCO.
Komponen ini bertanggung jawab untuk pertukaran data antara LMS dan konten dan berhubungan dengan apa yang disebut pengiriman dan pelacakan. Pertama, konten “menemukan” LMS dan kemudian mereka berkomunikasi melalui panggilan “mendapatkan” dan “mengatur” dan kosakata yang sesuai. Sederhananya, ini adalah hal-hal seperti “tanyakan nama pelajar” dan “beritahu LMS bahwa pelajar mendapat skor 80% pada kuis ini”.
3. Sequencing
Pengurutan. Hal ini berkaitan dengan bagaimana seorang pelajar menavigasi melalui kursus. Misalnya, ini mengarahkan bagaimana pengguna bergerak setelah melakukan tindakan tertentu seperti menekan tombol berikutnya dan menentukan aktivitas mana yang harus diselesaikan sebelum mereka melanjutkan ke langkah berikutnya.
Manfaat SCORM
Setelah memahami cara kerja SCORM, mari kita lihat manfaat apa saja yang didapat ketika kita menggunakan SCORM:
1. Kompatibilitas
Hampir semua LMS akan mengenali SCORM.
2. Kemampuan menyimpan progress
Seorang learner tidak harus melalui seluruh course secara sekaligus dalam satu waktu. Itu bisa dilakukan selangkah demi selangkah. Seorang karyawan misalkan, ia dapat belajar setelah jam kerja usai atau saat istirahat. Ketika karyawan tersebut berhenti di satu titik dan kemudian dia melanjutkan pelajaran kembali di waktu yang berbeda, maka ia akan dapat memulai kembali dari tempat dia berhenti. Setiap kemajuan akan selalu tersimpan.
3. Feedback
Anda akan dapat menilai setiap kemajuan dari para learner. Ketika Learner menyelesaikan sebuah course, sistem akan menunjukkan berapa banyak poin yang dia peroleh atau status completed akan ditampilkan.
4. Struktur kursus yang jelas
Anda dapat membangun struktur course yang jelas dan menetapkan aturan untuk berpindah antar bagian. Misalnya, seorang mungkin perlu mempelajari sebuah materi terlebih dahulu, kemudian menonton video, dan baru setelah itu mereka dapat mengikuti quiz di akhir.
5. Modularitas
Dalam SCORM, materi pelatihan terdiri dari unit mandiri, atau modul. Setiap modul dapat digunakan dalam course lain dalam LMS.
Versi-verrsi SCORM
Ada tiga versi SCORM yaitu versi 1.1, 1.2, dan 2004. Setiap versi memiliki fitur dan keunggulan teknis masing-masing sendiri.
SCORM 1.1 merupakan versi pertama yang sudah tidak digunakan lagi secara luas. Beberapa LMS mungkin masih support namun sebagain besar sudah tidak mengadopsi versi ini lagi.
SCORM 1.2 mengikuti format 1.1, dan memecahkan banyak masalah yang ada pada versi 1.1. Ini merupakan versi yang diadopsi secara luas. Hampir semua LMS terus mendukung format ini dan mayoritas vendor konten masih memproduksi konten yang memenuhi spesifikasi 1.2.
SCORM 2004 (sebelumnya dikenal sebagai SCORM 1.3) adalah rilis terbaru. Ini memperluas dan memformalkan kemasan dan bagian Run-Time dari standar 1.2, tetapi tambahan utamanya adalah spesifikasi sequencing and navigation (S&N). S&N memungkinkan vendor konten untuk menentukan perilaku di dalam SCO dan perilaku di antara SCO. Ini memungkinkan interaksi konten yang jauh lebih kaya dan peningkatan besar dalam penggunaan kembali SCO. Adopsi lambat, sampai saat ini, tetapi jumlah LMS dan vendor konten yang mendukung SCORM 2004 meningkat pesat.
Contoh Penerapan
Berikut ini contoh penerapan SCORM yang sudah disematkan pada sebuah Learning Management System. Jika Anda tertarik lebih jauh tentang bagaimana membuat konten yang menarik untuk LMS, Anda dapat menghubungi Subject Matter Expert dari V-cube Indonesia.
Referensi: scorm.com