Apa Itu On-the-Job Training? Pengertian, Manfaat, dan Cara Kerjanya

Dalam dunia kerja, pelatihan karyawan memegang peran penting dalam pengembangan keterampilan dan peningkatan produktivitas. Salah satu metode pelatihan yang sering digunakan adalah on-the-job training (OJT). On-the-job training adalah proses pelatihan yang dilakukan di tempat kerja, di mana karyawan belajar keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka sambil melaksanakan tugas sehari-hari. Metode ini dianggap efektif karena memungkinkan karyawan mendapatkan pengalaman langsung yang relevan dengan pekerjaan mereka.

Table of Contents

Pengertian On-the-Job Training

Apa Itu On-the-Job Training

On-the-job training adalah metode pelatihan karyawan yang dilakukan langsung di tempat kerja. Karyawan baru maupun yang sedang menjalani pengembangan karier akan dibimbing oleh supervisor, manajer, atau mentor senior yang berpengalaman untuk memahami dan menguasai tugas-tugas spesifik. Berbeda dengan pelatihan formal di ruang kelas atau workshop, OJT menawarkan pengalaman belajar yang bersifat praktis dan terfokus pada pekerjaan yang akan dilakukan karyawan sehari-hari.

Dengan on-the-job training, karyawan belajar bagaimana menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan mereka secara efektif sambil langsung berpartisipasi dalam lingkungan kerja. Hal ini memungkinkan pelatihan yang lebih cepat karena karyawan langsung terpapar pada tugas yang sebenarnya, membuat mereka lebih siap menghadapi tantangan di dunia nyata.

Manfaat On-the-Job Training

Metode on-the-job training menawarkan berbagai manfaat baik bagi karyawan maupun perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang dapat diperoleh dari pelaksanaan OJT:

1. Pembelajaran yang Relevan dan Praktis

Karena pelatihan dilakukan di tempat kerja, OJT memastikan bahwa karyawan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang secara langsung relevan dengan pekerjaan mereka. Tidak ada pelatihan teori yang terpisah dari konteks pekerjaan. Sebagai hasilnya, karyawan lebih cepat memahami bagaimana cara mengaplikasikan keterampilan baru dalam pekerjaan mereka.

2. Hemat Biaya

On-the-job training biasanya lebih hemat biaya dibandingkan dengan pelatihan formal seperti kursus eksternal atau workshop. Perusahaan tidak perlu menyewa pelatih eksternal atau menyediakan fasilitas khusus, karena pelatihan dilakukan di tempat kerja dengan menggunakan sumber daya yang sudah ada.

3. Adaptasi yang Cepat ke Lingkungan Kerja

OJT membantu karyawan baru beradaptasi lebih cepat dengan budaya kerja dan prosedur yang berlaku di perusahaan. Mereka belajar secara langsung bagaimana menjalankan tugas-tugas sehari-hari dan memahami harapan dari manajer atau supervisor mereka.

4. Peningkatan Produktivitas

Karena on-the-job training berfokus pada pekerjaan yang sebenarnya, karyawan dapat mulai memberikan kontribusi kepada perusahaan sejak hari pertama pelatihan. Mereka belajar sambil bekerja, yang berarti produktivitas tidak terganggu secara signifikan selama proses pelatihan.

5. Pengembangan Keterampilan Interpersonal

Karyawan yang menjalani OJT sering bekerja secara langsung dengan mentor atau supervisor mereka, yang membantu mereka mengembangkan keterampilan komunikasi dan kerja tim. Hubungan yang terbentuk selama proses OJT juga dapat meningkatkan kolaborasi di masa depan.

Cara Kerja On-the-Job Training

Proses on-the-job training melibatkan beberapa langkah yang dirancang untuk memastikan karyawan belajar dengan efektif dan dapat menguasai tugas-tugas pekerjaan mereka. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pelaksanaan OJT:

1. Identifikasi Kebutuhan Pelatihan

Langkah pertama dalam OJT adalah mengidentifikasi kebutuhan pelatihan karyawan. Manajer atau supervisor akan mengevaluasi tugas-tugas spesifik yang harus dipelajari karyawan baru atau yang perlu ditingkatkan oleh karyawan yang sudah ada. Berdasarkan penilaian ini, rencana pelatihan disusun untuk memastikan karyawan mendapatkan pelatihan yang tepat.

2. Penugasan Mentor

Setiap karyawan yang menjalani on-the-job training biasanya akan diberi mentor atau supervisor yang berpengalaman. Mentor bertanggung jawab untuk membimbing karyawan dalam menjalani tugas-tugas sehari-hari dan memberikan umpan balik yang membangun selama proses pembelajaran.

3. Pelaksanaan Pelatihan

Selama proses pelatihan, karyawan mulai bekerja di bawah pengawasan mentor. Mereka akan menjalankan tugas-tugas nyata yang relevan dengan pekerjaan mereka sambil menerima bimbingan dan instruksi langsung dari mentor. Proses ini dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas pekerjaan dan kemampuan karyawan.

4. Evaluasi dan Umpan Balik

Setelah beberapa waktu, mentor dan karyawan akan melakukan evaluasi bersama untuk menilai kemajuan pelatihan. Umpan balik dari mentor sangat penting untuk membantu karyawan memahami kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan. Evaluasi yang baik memungkinkan karyawan untuk terus belajar dan memperbaiki kinerjanya di masa mendatang.

5. Penerapan Mandiri

Setelah karyawan menunjukkan bahwa mereka mampu menjalankan tugas-tugas pekerjaan dengan baik tanpa bimbingan intensif, mereka akan diberikan lebih banyak tanggung jawab. Pada tahap ini, karyawan diharapkan dapat bekerja secara mandiri dan menyelesaikan tugas sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Contoh Implementasi

Banyak industri yang menggunakan on-the-job training sebagai metode utama dalam pengembangan karyawan. Berikut adalah beberapa contoh penerapan OJT di berbagai bidang:

  • Manufaktur
    Di industri manufaktur, karyawan baru mungkin diberi pelatihan langsung di lantai produksi. Mereka akan belajar cara mengoperasikan mesin atau mengikuti prosedur keselamatan yang penting dalam operasi sehari-hari.
  • Perhotelan
    Di industri perhotelan, karyawan seperti pelayan restoran atau staf resepsionis biasanya dilatih langsung di tempat kerja. Mereka belajar bagaimana melayani tamu, memproses reservasi, atau menangani masalah pelanggan di bawah pengawasan supervisor yang berpengalaman.
  • Keuangan
    Dalam sektor perbankan atau keuangan, karyawan baru mungkin menjalani OJT untuk memahami proses internal seperti manajemen akun, layanan pelanggan, dan pemrosesan transaksi.

LMS untuk Mendukung OJT

Dalam era digital saat ini, kombinasi antara on-the-job training dan teknologi semakin diperlukan. Untuk mendukung pelatihan karyawan, perusahaan sering kali menggunakan Learning Management System (LMS) untuk mengatur dan memantau program pelatihan secara lebih efektif. Salah satu penyedia LMS terkemuka di Indonesia adalah V-Cube Indonesia.

V-Cube Indonesia menawarkan solusi LMS yang memungkinkan perusahaan mengintegrasikan materi pelatihan online dengan program on-the-job training. Dengan LMS dari V-Cube, perusahaan dapat dengan mudah menyediakan akses ke materi pembelajaran yang relevan, seperti video tutorial, modul interaktif, dan evaluasi online, yang dapat melengkapi pelatihan langsung di tempat kerja. LMS juga memungkinkan manajer dan mentor untuk melacak perkembangan karyawan, memberikan umpan balik secara real-time, serta membuat laporan yang lebih akurat tentang kemajuan pelatihan.

Keunggulan V-Cube Indonesia sebagai penyedia LMS adalah kemampuannya dalam memberikan platform yang fleksibel dan mudah diadaptasi untuk berbagai kebutuhan pelatihan, termasuk OJT. Dengan dukungan LMS, OJT dapat lebih terstruktur dan menghasilkan karyawan yang siap menghadapi tantangan pekerjaan dengan lebih cepat.

Tantangan dalam On-the-Job Training

Meskipun on-the-job training memiliki banyak manfaat, metode ini juga memiliki beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan efektivitasnya:

  • Ketergantungan pada Mentor: Jika mentor tidak berpengalaman atau kurang terlibat, pelatihan dapat menjadi tidak efektif. Penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa mentor yang dipilih memiliki keterampilan bimbingan yang baik.
  • Risiko Kesalahan Operasional: Karena karyawan belajar sambil bekerja, ada kemungkinan mereka membuat kesalahan yang dapat berdampak pada operasional perusahaan. Ini adalah bagian dari proses pembelajaran, namun harus ada langkah-langkah untuk meminimalkan risiko tersebut.

Kesimpulan

On-the-job training adalah metode pelatihan yang efektif untuk membekali karyawan dengan keterampilan praktis yang langsung relevan dengan pekerjaan mereka. Dengan manfaat seperti pembelajaran yang relevan, peningkatan produktivitas, dan penghematan biaya, OJT menjadi pilihan populer bagi banyak perusahaan.

Dukungan teknologi seperti Learning Management System dari penyedia seperti V-Cube Indonesia semakin memperkuat efektivitas OJT dengan memberikan akses ke materi pembelajaran yang relevan serta alat untuk memantau kemajuan pelatihan. Meskipun ada tantangan dalam pelaksanaannya, dengan perencanaan yang tepat, OJT dapat menjadi alat yang kuat untuk mengembangkan karyawan dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Tinggalkan Balasan